Dahulu manusia berada di atas petunjuk kemudian mereka berselisih lalu Allah mengutus para rasul untuk mengajar manusia dan memberi peringatan kepadanya: {Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata} [QS. Al Jumu’ah:2]
Namun manusia terbagi menjadi dua golongan terhadap dakwah para rasul, satu kelompok membenarkan rasul dan beriman kepadanya dan kelompok yang satu lagi mendustakan rasul dan menolak mereka dan ajarannya, mereka mendustakannya secara zalim.
{Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus} [QS. Al Baqarah:213]
Mereka mendutakannya karena mengikuti hawa nafsunya {Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?} [QS. Al Baqarah:87]
Allah Ta’ala telah perintahkan untuk beriman kepada seluruh rasul {Katakanlah (hai orang-orang mukmin): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan}kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”} [QS. Al Baqarah:136]
Dan Dia menjanjikan kebahagiaan dan keberuntungan di dunia dan akhirat bagi siapa yang beriman kepada para rasul, sebaliknya, Dia mengancam bagi siapa yang menolak dan berpaling akan dijadikan merugi dan celaka di dunia sebelum di akhirat. Allah Ta’ala berfirman tentang orang yang beriman: {Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang} [QS. Al Maidah:56]
Dan firman-Nya juga: {(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik} [QS. Ar Ra’d:28-29]
Dan tentang orang yang menolak para rasul, Ia berfirman: {Janganlah kamu kira bahwa orang-orang yang kafir itu dapat melemahkan (Allah dari mengazab mereka) di bumi ini, sedang tempat tinggal mereka (di akhirat) adalah neraka. Dan sungguh amat jeleklah tempat kembali itu}[QS. An Nur:57]
Dan setiap nabi ada musuh-musuhnya. Allah Ta’ala berfirman: {Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan} [QS. Al An’am:112]
Kemudian orang-orang yang mendustakan rasul, mereka mengganggu nabi-nabinya, memusuhi dan mengejeknya. Allah Ta’ala berfirman: {Dan tidak datang seorang rasulpun kepada mereka, melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya} [QS. Al Hijr:11]
Dan firman-Nya: {Dan tiada seorang nabipun datang kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya} [QS. Az Zukhruf:7]
Dan firman-Nya juga: {Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka turunlah kepada orang-orang yang mencemoohkan di antara mereka balasan (azab) olok-olokan mereka}[QS. Al An’am:10]
Mereka mengancamnya akan mengusirnya dari negerinya atau memaksa mereka kembali kepada agamanya. Allah Ta’ala berfirman: {Orang-orang kafir berkata kepada Rasul-rasul mereka: “Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu kembali kepada agama kami”. Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka: “Kami pasti akan membinasakan orang-orang yang zalim itu} [QS. Ibrahim:13]
Ancamannya berujung kepada usaha pembunuhan: {dan tiap-tiap umat telah merencanakan makar terhadap rasul mereka untuk menawannya} [QS. Gafir:5]
Yakni: untuk membunuhnya. Bahkan ada diantara mereka sampai membunuh nabinya: {Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?} [QS. Al Baqarah:87]
Kemudian setelah itu Allah membinasakan orang-orang yang mendustakan rasul dan memenangkan agama rasul, sebagaimana dalam firman-Nya: {Allah telah menetapkan: “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang”. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa}
[QS. Al Mujadilah:21]
Dan firman-Nya: {Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul. (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan} [QS. Ash Shaffat:172]
Dan Allah menyelamatkan para nabi dan rasul-Nya dari musuh-musuhnya, sebagaimana dalam firman-Nya: {Dan telah Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka itu selalu bertakwa}[QS. An Naml:53]
Dan firman-Nya: {Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka adalah orang-orang yang bertakwa}[QS. Fishshilat:18]
Setiap nabi diutus kepada kaumnya dengan membawa hal yang sesuai dengan kondisi zamannya dan memperbaiki taraf kehidupannya serta mensucikannya. Maka siapa yang mendustakan satu orang rasul, itu sama saja ia mendustakan seluruh rasul. Siapa yang tidak beriman kepada nabi Isa -alahis salam- maka pada hakikatnya ia tidak beriman kepada nabi Musa -alahis salam-. Kemudian Muhammad -shallallahu alahi wa sallam- datang menghapus ajaran nabi Isa -alahis salam-. Allah Ta’ala berfirman: {Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu} [QS. Al Maidah:48]
Maka siapa yang tidak beriman kepada nabi Muhammad pada hakikatnya ia tidak beriman kepada nabi Isa.
Dan nabi Muhammad adalah nabi penutup dari seluruh nabi dan rasul pada setiap kaum dan zaman, tidak pada zaman tertentu saja atau untuk kaum tertentu saja, karena jika tidak demikian maka manusia akan tersesat tanpa ada bantuan wahyu dan Pencipta langit dan bumi. Maka nabi Muhammad datang sebagai penutup para nabi dan rasul. Allah Ta’ala berfirman: {Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu} [QS. Al Ahzab:40]