Rasyid menemui temannya Michael di sebuah kafe di London sesuai dengan kesepakatan mereka berdua, mereka pun duduk hingga Michael mendahului rasyid seraya berkata :
Malam ini saya akan mengangkat sebuah tema pembicaraan, saya yakin kamu akan sependapat denganku soal ini.
Rasyid : santailah dulu kawan, biarkan saya memesan minuman untuk menyambutmu !
Michael : oh, maaf atas sikap terburu-buru saya, kamu benar!
Rasyid pun memanggil pelayan.. hngga pelayan tersebut datang menghampiri mereka, dan Rasyid pun meminta apa yang dipesan.
Rasyid : saya pesan teh yah !
Pelayan (dengan kagetnya) : apa, segelas teh ?!
Rasyid : ia dengan lemon.
Pelayan (dengan nada semakin terkejut) : dengan lemon?!!
Michael(sambil tertawa): ia ambilkan saja, dia ini seorang muslim tidak minum bir, kalau begitu saya juga pesan teh dengan lemon, anggap saja ini sebagai permintaan maafku. biar sama dengan pesanan teman ku ini.
Pelayan pun bergegas meninggalkan mereka, ketika keadaan mulai tenang Rasyid : saya tidak mengerti, anehnya itu di mana ?!
Michael : hai bung, minum bir itu di negara kami sudah seperti layaknya meminum air, bahkan banyak lagi macam-macam merek, cita rasa dan cara menikmatinya yang berbeda-beda; sebab itulah si pelayan tadi itu heran dengan pesananmu itu, hanya anak kecil yang melakakukan itu… maaf yah.. maaf..
Rasyid : sungguh aneh ya!
Michael : apa anehnya ? ini bukan hal baru bagi kami, bukan disini saja, bahkan barat keseluruhannya seperti ini juga.
Rasyid : disinilah letak keanehannya..
Michael : bagaimana bisa?!
Rasyid : karena kalian itu mayoritas beragama Nasrani, otomatis kalian percaya dengan kitab suci, di perjanjian lama telah dijelaskan bahwa minum minuman keras itu mudharatnya banyak, teks kitab suci itu telah jelas-jelas melarang: “ janganlah kamu berada di tengah-tengah peminum khamr, dan orang-orang yang merusak tubuh-tubuh mereka (Amsal: 20:23) dan larangan mabuk karena minuman keras : “celaka-lah mereka yang bangun di pagi-pagi dan terus mencari minuman keras, dan duduk sampai malam hari, sedang badanya dihangatkan anggur”(Yesaya5:11)
Sedangkan di dalam Injil ada tertera pada Imamat (10:9) : “Tuhan berkata kepada Harun “janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu ke dalam kemah pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun temurun”. dan pada Hakim (13 :14 ) : “ berkata Malaikat Tuhan kepada Manoah… janganlah ia makan sesuatu yang berasal dari pohon anggur; anggur dan sesuatu yang memabukkan jangan diminumnya…” Dan masih banyak ayat-ayat lain yang melarang keras meminum khamar, serta berinteraksi dengan seorang pemabuk bahkan melihat ke arah mereka.
Michael : santailah rasyid, jangan kira hanya anda yang mengerti soal kitab suci, banyak diantara pemuka-pemuka agama kami membahas tentang minuman keras, disebutkan dalam perjanjian lama bahwa sebagian Nabi banyak yang meminum arak sampai mabuk, dan saya juga dengar dari mereka bahwa yang tidak boleh itu hanya mabuk, dalam Injil juga disebutkan bahwa Yesus juga meminum arak dalam Lukas (7:33) : “karena datang Yohanes sang pembabtis datang, ia tidak makan roti dan tidak minum anggur, dan kamu berkata : ia kerasukan setan, kemudian Anak manusia datang, ia makan dan minum, dan kamu berkata : Lihatlah, ia seorang pelahap dan peminum ”.
Rasyid : sebetulnya apa yang anda sebutkan itu wahai saudaraku membawa kita pada dua masalah penting, keduanya itu berhubungan dengan orang barat dengan komunitas masyarakat barat
Pertama : saya sebenarnya agak berat mengatakan hal ini pada anda: yang tertera dalam kitab suci yang berada pada kaian saat ini sudah banyak yang telah diubah, dan mereka tangan-tangan iblis telah banyak memutar balikkan isinya, bertentangan dengan banyaknya keyakinan, boleh tidaknya minum minuman keras, kemudian disandarkan minum arak tersebut pada Al Masih AS sekedar untuk membersihkan hal tersebut di kurun waktu yang sama, telah tertera pada Lukas (1:15) sebagai pensifatan terhadap Isa Al Masih AS sesuai perkataan Jibril AS, ingatlah ketika kita membaca : “ sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras..”.. dan sekarang kontradiksinya jelas.
Kedua : pemuka-pemuka agama kalian banyak mengubah kitab suci, sebahagian dari mereka mangaku bahwa mereka berbicara sesuai titah Tuhan, mereka juga beranggapan bahwa mereka itu berhak dalam menentukan Haram dan halalnya sesuatu, sedang kalian hanya mengikuti doktrin-doktrin itu.
Michael : kamu benar!!, justru itu saya terang-terangan mengatakan bahwa banyak di antara kami yang tidak mengimani kitab suci dan tidak percaya kepada para pendeta. Telah terjadi perubahan yang mendasar di masyarakat kami pada zaman kebangkitan, karenanya dalam tataran aplikatif kami lebih memilih mengimani akal dan ilmu materi saja. Sebaiknya kita berdiskusi tentang akal dan ilmu
Rasyid : sebentar!! Izinkan saya berbicara, Pertama: masalah yang kalian alami dalam kehidupan agama, adalah hasil dari sikap berlebihan dan anti ilmu dari pihak gereja, terlebih pada abad pertengahan, ironisnya kalian melihat agama hanya sebatas ritual di gereja saja, dan dan berasumsi bahwa agama berseberangan dengan ilmu pengetahuan, dan agama berfungsi dalam ranah ritual belaka. Sedangkan dalam Islam kami tidak mendapati permasalahan yang kalian alami. Bahkan agama bagi kami adalah faktor yang dominan dalam motivasi menuntut ilmu, dan tidak ada hal-hal rahasia yang kemudian menjadi hak privasi para ulama.
Secara umum, biarkan saya jelaskan sesuai bahasa yang lugas agar anda puas Terkait keimanan pada akal dan ilmu seperti yang kamu katakan tadi, sebenarnya tidak bertentangan dengan keyakinan dalam agama kami, akan saya jelaskan dengan detail, supaya kamu yakin akan hal itu.
Michael : iya silahkan.
Rasyid : kamu tadi mengatakan bahwa kalian beriman kepada akal dan ilmu pengetahuan, ok saya ingin bertanya: jika sedemikian urgennya fungsi akal, maka apakah khamr menjaga kesehatan akal atau merusaknya?
Michael : ini jebakan bukanlah sebuah pertanyaan.
Rasyid : Allah SWT memuliakan manusia dan mengutamakannya dari berbagai ciptaanNya, kemudian mengangurahi-nya berupa akal. dalam islam Allah SWT menjadikan orang yang tidak berakal itu tidak wajib menjalankan aturan-aturan agama. Dan Allah SWT memerintahkan kami untuk menjaga karunia agung tersebut tanpa merusaknya dengan sesuatu apapun. bahkan menjaga akal itu termasuk lima hal penting dalam islam, oleh karena itu Islam mengharamkan minuman keras, narkotika atau sejenisnya yang dapat merusak akal.
Michael : apa saja lima hal penting yang anda sebutkan tadi?
Rasyid : membahas hal ini dapat membawa kita keluar daripada topik pembicaraan, tapi umumnya adalah : Agama, jiwa, akal, kehormatan, dan harta.
Michael : bagus, lanjutkan!.
Rasyid : seperti yang sudah umum diketahui, bahwa Alkohol (zat aditif yang terdapat dalam anggur atau minuman keras) sangat mudah dicerna dalam lambung dan usus kecil, dan menembus ke semua jaringan tubuh, di antaranya sel-sel yang berada di sistem saraf pusat.
Kandungan Alkohol- meskipun berkuanitas sangat rendah (berkisar 0.03%)- dalam fungsi syaraf, melemahkan proses pemindahan frekuensi syaraf satu sama lain, sehingga menyebabkan lemahnya konsentrasi, disfungsi pada pergerakan, dan tidak dapat bertindak tepat terhadap sesuatu, itu sebabnya Al Qur’an kami mengharamkan minuman keras, Allah SWT berfirman : (Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.) [Al-Maidah :90]
Michael : akan tetapi kami melihat bahwa anggur atau minuman keras itu ada juga manfaatnya. Di antaranya perasaan bugar dan hangat, khususnya di negara-negara yang dilanda musim dingin
Rasyid : Al-Qur’an tidak memungkiri hal itu, bahwa minuman keras itu memiliki manfaat, Allah berfirman: (Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan.” Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir) [Al-Baqrah :219] karena manfaatnya ini tidak sepadan dengan mudharatnya maka Al-Quran pun megharamkannya, sekarang mari kita bicara sesuai dengan ilmu pengetahuan yang anda yakini :
Disamping yang telah disebutkan, pengaruh alkohol juga berdampak pada tingkah laku kita, membahayakan diri sendiri dan orang lain, tindakan tanpa sadar yang dapat menyebabkan pada tindak kriminal, dapat menjerumuskan pada hilangnya harta benda dan melukai orang lain, logika juga mengakui itu, apalagi kalau sudah dalam tahap mabuk apalagi candu, bisa berdampak pada hal yang merugikan kesehatan seperti berikut :
Berdampak pada kelenjar tubuh secara umum, dan menyebabkan kerusakan pada tubuh serta jantung.
Menyebabkan kemacetan pada sistem reproduksi.
Menyebabkan tukak lambung dan usus dua belas, serta infeksi gastrointestinal
Menimbulkan infeksi berat yang langsung kepada mulut, tekak, lambung, usus, syaraf, dan endokrin.
Menimbulkan radang hati, kemudian pembatuan dengan sirosis pada hati hingga pada taraf tidak bisa disembuhkan, dan terus akan berkembang menjadi kanker hati.
Dan bahaya minuman keras juga berdampak pada organ sistem pernapasan, serta sulit untuk mencegahnya.
Adapun yang telah anda sebutkan sebagai cara untuk menghangatkan diri dengan bir, itu hanya terjadi akibat pengaruh darah yang sarat dengan kandungan alkohol kemudian naik ke kulit, terjadi karena pelebaran pembuluh darah “pembuluh kapiler” dengan kedua sisinya pembuluh dara vena dan aorta, maka kita pun melihat pada permukaan kulit penuh dengan darah hangat yang sudah lama pada seluruh bagian tubuh yang merasakan panas dan hangat; adapun yang dirasakan pecandu minuman keras itu adalah kehangatan yang palsu, bila kita melihat pecandu terkadang kulitnya itu memerah dan terus merasa panas dan tidak merasakan dingin, aliran darah hangat yang mengencang terus berlanjut ke seluruh bagian tubuh hingga ke kulit dalam jangka waktu tertentu. Tubuh pun kehilangan panas dari dalam yang dibutuhkan sebagai proses fisiologi yang penting bagi tubuh untuk bertahan hidup
Banyak lagi cara untuk memperoleh kehangatan selain meminum bir, sebagaimana yang diketahui bahwa kaum muslimin yang tinggal di kawasan yang dingin tidak memaksakan diri meminum bir untuk memperoleh kehangatan.
Michael : tapi coba perhatikan Tuan Rasyid bahwa pernyataan yang anda utarakan tadi itu beranggapan bila sudah sampai dalam kondisi mabuk, jadi saya pikir meminum sedikit saja tidak masalah.
Rasyid : masalahnya mungkin pada saat meminum bir awalnya ingin memperbaiki mood saja dan mencari kesenangan, setelah itu tubuh mulai meminta tambahan alkohol, dimana orang yang meminumnya pun terus ingin menambah, setiap kali kandungan alkoholnya bertambah tubuh pun butuh terus tamabahan.. dan beginilah seterusnya.
Ok. Akan saya sebutkan hasil penelitian medis Selandia Baru yang menunjukkan bahwa kerusakan yang ditimbulkan oleh pecandu minuman beralkohol - meski dalam kadar yang rendah atau pertengahan- lebih besar dari manfaat yang diharapkan, bertentangan dengan persepsi umum barat bahwa satu gelas anggur setiap hari menjauhkan dari penyakit jantung, pada tulisan yang diterbitkan dalam jurnal medis The lancet seorang Peneliti epidemologi di Universitas Auckland, Selendia Baru, Dr Rod Jackson menemukan bahwa setiap pencegehan terhadap penyakit jantung yang berkenaan dengan kadar rendah atau pertengahan pada anggur, akan sangat kecil dan tidak sesuai dengan kerusakan yang disebabkan olehnya.
Disinilah dilihat kemukjizatan ilmiah dan pelaksanaanya pada hadits yang mulia : “setiap yang memabukkan itu haram, dan apa yang lebih banyak memabukkan maka yang sedikit itu haram”.
Michael : waw, sudah menjadi perdebatan sengit rupanya dan tidak hanya menghangatkan, kayaknya saya harus minum secangkir lemon yang dingin, dan kita menutup pertemuan ini.
Rasyid(sambil tertawa): lemon tanpa teh?! Tapi anda belum menyebutkan topik yang anda katakan bahwa saya pun akan sependapat dengan anda.
Michael : tema itu nanti saja di pertemuan selanjutnya.
Rasyid : Insya Allah.